Jumat, 15 Januari 2010

BUKA PINTU, BERKAT BAGI SEISI RUMAH

TABIR TELAH TERBELAH DUA-HAMBA ALLAH MELAYANI SESUAI KEHENDAK-NYA DI LADANG YANG DITEMUKAN

OLEH: SENIOR PEKEI

Damougatoo Meyaa, Itaigatoo Yawiyaa, Maiya Kotougatoo Adiyaa (Ada Pintu, Pasti Akan Masuk. Ada Jalan, Pasti Akan Melintasi. Dan Ada Jembatan, Pasti akan menyeberangnya)(Senior Pekei)

A. PENDAHULUAN

Jangan Jadi Penghalang, Biarkanlah Pintu Selalu Terbuka Menjadi Berkat Bagi Pribadi dan Orang Lain.

Sang Pencipta mencari pintu dimana pelayan-Nya seperti Agama bertindak sebagai Pesuruh atau Pengantara ALLAH dan Pemerintah bertindak sebagai Hamba ALLAH atau Penguasa Bumi akan melewati untuk menolong orang kulit hitam yang berada di pulau Papua pada umumnya dan orang Suku Mee khususnya. TUHAN Pencipta alam semesta telah berhasil menemukan pintu yang nantinya akan melewati untuk menolong kita. Dimanakah pintu yang perna dilewati orang luar dan di dalam mengenal luar? Ternyata pintu itu terdapat di Klasis KINGMI WAGAAMO dari Wilayah Tigi yang sekarang menjadi Kabupaten Deiyai bagian Selatan di Papua Tengah, dimana melalui pintu itulah TERBUKALAH PINTU SURGA DAN PINTU DUNIA.

B. ORANG WAGAAMO MENERIMA PARA MISI

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "ALLAHmu itu Raja!" (Yesaya. 52:7)

Tokoh-tokohnya antara lain: Yikayaitawi Yine, Yameumau Pinibo, Ekakto Pinibo, Imoupai Pinibo dll.Sepanjang Sejarah Kedatangan TUHAN Kepada Manusia, Tidak Perna Datang secara Ketiba-tibaan. Ia Sudah Mengutus Utusan Untuk Mempersiapkan Jalan Bagi-Nya. Ada Saat Manusia Mendapat Jalan Buntut, Bagi TUHAN Tidak Kenal Jalan Buntut Untuk Mendamaikan Dunia dengan Diri-Nya.
C. MAKNA ALAM SELATAN, PENYEDIA JALAN BAGI TRANSFORMASI PAPUA.

TUHAN Melampaui Batas Kemampuan Manusia, Ia Sanggup Memakai Alam Menjadi Alat Di Tangan-Nya Untuk Penyelamatan Manusia. “... ALLAH dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! (Matius 3:9)

Alam KLASIS WAGAAMO yang menjadi pintu, terdapat makna religi yang misterius. Gunung “Yoge” mempunyai makna ketika ditambah dengan satu huruf mati (k) dan dua huruf hidup (a dan i) menjadi “Yakogei” artinya: “memberikan jalan untuk melewati”. Selanjutnya nama Gunung “Waiyai” juga juga memiliki makna ketika ditambah huruf mati (y) dan huruf hidup (a) menjadi “Yawaiyai” artinya sama “memberikan jalan untuk melewati”. Sedangkan Gunung “Deiyai” mempunyai makna yang berbeda ketika menambah huruf mati (y), huruf hidup (a) dan menghilangkan huruf mati (y) yang di tengah dan huruf hidup yang di depan (a dan i) menjadi “Yadei” artinya: “membersihkan / menyapu bagi orang lain” atau “menyediakan tempat bagi orang lain”. Setiap kata “ya” di atas ini adalah kata ganti orang ketiga, sedangkan kata “kogei, waiyai, dan dei” adalah kata dasar kerja.Pemberian Nama Diperintahkan TUHAN, Akan Diwakili Oleh Manusia Dan Mempunyai Makna Terselubung. (Kejadian 2:19)

D. “SUKU MEE YANG BERMORAL” MENJADI BERKAT BAGI BANGSANYA.

Saluran Yang Bersih, Akan Mengalir Berkat Dengan Lancar

Warna Mee yang sesungguhnya yang melekat pada leluhur kita dahulu menjadi Pintu/jembatan masuknya Agama (Injil) dan Pemerintah. Seperti kekudusan Maria ibu YESUS yang menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Di dalam hati yang baik akan mendarat kebenaran, di dalam hati yang kudus akan bertahta KRISTUS. Itulah yang terjadi pada leluhur kita. Sekarang tugas kita, apakah kita mengikuti teladan leluhur kita dan mempertahankan Manusia “Mee” Menjadi Pintu/Jembatan yang mulai pudar?Zaman Mempunyai Kuno dan Modern, TUHAN Tidak Perna Kuno dan Modern. Kehadiran TUHAN Selalu Terasa Baru Di segala Zaman.

E. HUKUM TRADISI SUKU MEE MENGUNDANG TRANSFORMASI BAGI PAPUA

Hukum Ibarat Polisi Yang Mengatur Ketertiban Kendaraan Masyarakat Yang Hidup Tertip Ada Harapan Keselamatan.

Tradisi suku Mee mencatat bahwa hukum yang tidak jauh berbedah dengan sepuluh hukum TUHAN. Hukum-hukumnya antara lain:

Hukum Pertama: Meibo ibo eyaikai (Hormatilah orang tuanmu).
Hukum Kedua : Mogai tetai (Jangan berzinah).
Hukum Ketiga : Mee tewagi (Jangan membunuh manusia).
Hukum Keempat : Okeiya agiyo teyamoti (Jangan mencuri).
Hukum Kelima: Okeiya agiyo kibigi teyagai (Jangan mengingini barang orang lain).
Hukum Keenam : Puyamana tewegai (Jangan bersaksi dusta atau jangan menipu).
Hukum Ketujuh : Okeiya bugidaka agiyo teyadaimai (Jangan menginjak - injak tanaman orang lain atau masuk di lokasi orang).
Hukum Kedelapan : Okeiya bugi-daigama mudeidaigama teyayawi (Jangan masuk dan melewati di kebun atau lokasi orang lain).
Hukum Kesembilan : Dobiyo yoka, yagamo ma miya bagema ipa egai (Kasihilah anak jatim piatu dan janda duda).
Hukum Kesepuluh : Pituwago nago diyodou (Kuduskan hari ketujuh).

Hal itu menjadi pintu untuk berkat TUHAN mendarat di lembaran hidup manusia Papua. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.(Amsal 29:18). Sesuatu yang telah berdarah daging, tidak mudah lepas dari dagingnya karena terbentuk identitas diri. Tetapi orang bodoh mengorbankan identitasnya.

F. KESIMPULAN

Pintu telah terbuka. Keselamatan tersedia bagi seiri rumah. Tetapi tugas anda dan saya yang “… telah menjadi seperti salah satu dari Kita (ALLAH Tritunggal), tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang … ia (anda dan saya) mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia (anda dan saya) hidup untuk selama-lamanya." (Kejadian 3:22)

Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku. (Amsal 8:34)Bijaksana atau Bodoh! Jawaban ada di tangan Anda. Karena Melakukan apa yang seharusnya dilakukan adalah bijaksana, melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan adalah kebodohan.

Jakarta, 22 September 2009
Oleh: SENIOR PEKEI